3.3k views · 29 December, 2021
Dr. Abdul Latief
Di era society 5.0 saat ini, hampir semua kalangan usia menggunakan gadget, termasuk anak-anak. Apalagi sejak pandemi Covid-19 melanda. Belajar dari rumah atau sekolah online membuat aktivitas penggunaan gadget pada anak meningkat.
Sebagai orang tua atau orang dewasa, apakah Anda pernah berpikir terkait kapan anak boleh menggunakan gadget dan berapa lama waktu atau screen time maksimal untuk anak di usia dini bermain gawai?
Sejak 2019 Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) telah menerbitkan pedoman tentang screen time anak di bawah lima tahun. Screen time adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan waktu yang dihabiskan untuk berinteraksi dengan TV, komputer, smartphone, tablet digital, dan video game.
Menurut pedoman WHO, bayi di bawah satu tahun tidak boleh menyentuh layar elektronik. Sementara anak-anak di rentang usia 2 dan 5 tahun tidak boleh menghabiskan lebih dari satu jam dalam sehari untuk menatap layar gadget. WHO bahkan berpendapat jika membatasi atau bahkan menghilangkan screen time untuk anak di bawah usia 5 tahun dalam beberapa kasus akan menciptakan orang dewasa yang lebih sehat.
Memberikan screen time atau waktu kepada anak untuk bersama gawai memiliki manfaat, seperti:
Ya, anak yang sudah diperkenalkan untuk screen time sering kali memiliki perkembangan bahasa yang baik dan membuat orang tuanya terkejut karena kosa katanya bertambah. Namun, saat anak berhasil mempelajari cara bicara melalui bantuan aplikasi yang ada di gadget, maka peran Anda sebagai orang tua adalah menyeimbangkan proses komunikasinya. Ya, anak juga harus belajar menjalin komunikasi.
Perkembangan sosial anak melalui screen time mungkin saja membuat anak bisa berinteraksi dan bergaul dengan teman yang ditemuinya di dunia maya atau media sosial. Hanya saja, agar tidak membuat kepercayaan diri anak di media sosial dan di dunia nyata menjadi berbeda, sebagai orang tua Anda harus mengajarkan anak untuk berinteraksi dan bergaul secara langsung. Misalnya dengan menyapa dan terlibat langsung di komunitas (bisa bermain dengan teman-temannya).
Buat aturan di awal, sebelum mengizinkan anak menggunakan gadget. Anda harus mencapai kesepakatan terlebih dulu dengan anak Anda tentang hari apa boleh menggunakan gadget dan waktu atau durasi menggunakannya. Perjanjian tersebut harus dikontrol dan ditegakkan oleh orang tua agar anak mentaati perjanjian atau disiplin.
Cobalah untuk mengalihkan perhatian Anak dari gadget dengan melakukan aktivitas menyenangkan di luar rumah. Misalnya bermain bersama, berkebun, berolahraga, membuat kue, berkemah, dan lainnya.
Aktivitas yang melibatkan anggota keluarga di luar ruangan akan membuat anak sedikit melupakan gadgetnya. Ajaklah anak-anak untuk terlibat dalam kegiatan yang menyenangkan dan berhenti bermain dengan ponsel untuk sementara waktu.
Salah satu faktor yang bisa menyebabkan anak kecanduan gadget adalah memberikan anak akses penuh tanpa kontrol orang tua. Jadi, biasakan anak untuk meminta izin terlebih dulu sebelum menggunakan gadget dan mengembalikannya kepada Anda setelah waktu screen time habis.
Selain itu, Anda juga bisa membatasi penggunaan data. Umumnya, smartphone atau gadget yang tak terhubung dengan internet justru membuat anak merasa bosan untuk memainkannya.
Tidak dimungkiri jika anak pada dasarnya meniru apa yang dilakukan oleh orang-orang di sekitarnya, terutama orang tuanya. Untuk itu, Anda pun harus memberikan contoh yang baik, seperti meletakkan gadget sejenak dan pergi bermain bersama anak.
Itulah panduan screen time menurut WHO. manfaat screen time untuk anak, dan cara mengatasi kecanduan gadget pada anak. Simak penjelasan selengkapnya, dengan menyaksikan hingga akhir rangkaian video microlearing diatas.
Masih penasaran dengan video pembelajaran dalam bentuk kursus online gratis dan kursus online berbayar biaya terjangkau lainnya seputar psikologi pada aplikasi belajar online QuBisa? Langsung saja simak beberapa rekomendasi e-learning di bawah ini:
0Comments
QuBisa © 2024. All rights reserved.