4.4k views · 5 January, 2022
Tjhung Hertanto KS
Semenjak adanya pandemi dan pembatasan berbagai kegiatan di luar rumah, maka e-learning pun menjadi tren baru di dunia pendidikan maupun pelatihan. Walau tidak dimungkiri, ada banyak tantangan implementasi teknologi virtual, seperti kendala internet karena tinggal di lokasi pedesaan bahkan terpencil.
Dalam video microlearning kali ini, Sobat QuBisa dapat menyimak pembahasan mengenai tips untuk pengajar dalam memberikan pembelajaran daring yang tepat dan efektif. Yuk, simak hingga akhir video microlearning di atas!
Untuk lebih jelasnya, agar Anda bisa membuat pembelajaran yang tepat dan efektif, mari mengetahui ciri-ciri pembelajaran model e-learning berikut.
E- Learning memiliki sifat interaktif, yang mana menyediakan pilihan jalur komunikasi yang lebih banyak. Baik secara langsung atau synchronous. Kemudian melalui chat atau tidak langsung (asynchronous), memanfaatkan forum, menggunakan mailing list, hingga buku tamu.
Yang dimaksud independency pada e-learning adalah fleksibilitas dalam aspek menyediakan waktu, tempat, pengajar, hingga bahan ajar, sehingga menjadikan pendidikan lebih terpusat kepada siswa (student - centered learning).
E-learning yang mempunyai ciri aksesibilitas membuat distribusi sumber belajar jadi lebih mudah di akses melalui jaringan internet, dengan akses yang lebih luas daripada proses distribusi sumber belajar konvensional.
Enrichment adalah aktivitas pelatihan berupa presentasi modul kuliah hingga modul pelatihan seperti pengayaan. Selain itu, pada saat proses belaja berlangsung, pengajar memperbolehkan pemakaian fitur teknologi data semacam video streaming, simulasi, serta animasi.
Ada beberapa media atau platform yang bisa Anda gunakan untuk proses belajar mengajar secara daring. Apa sajakah itu? Simak ulasan berikut ini.
Aplikasi berkirim pesan melalui chat ini menjadi salah satu aplikasi yang digandrungi dalam proses belajar mengajar, terutama di kalangan orang tua murid. WhatsApp menjadi tren media pembelajaran online karena paling sederhana untuk digunakan, tidak terlalu memakan banyak kuota, dan lainnya.
Pembelajaran melalui aplikasi WhatsApp biasanya digunakan oleh pengajar di tingkat sekolah dasar yang berada di daerah yang koneksi internetnya tidak terlalu stabil.
Selain WhatsApp, salah satu aplikasi populer yang digunakan untuk mengajar adalah Zoom. Zoom lebih memungkinkan untuk memberikan pembelajaran dua arah. Jadi, siswa bisa secara langsung memberikan umpan balik terhadap materi yang disampaikan.
Fitur screen record yang dapat digunakan untuk merekam materi membuat Anda tidak perlu khawatir ketinggalan materi yang bisa diakses pada video rekaman yang tersimpan. Zoom juga bisa menampung banyak peserta dalam suatu waktu, jadi cukup nyaman untuk digunakan berdiskusi.
Sebagai salah satu aplikasi pembelajaran daring, Google Classroom akan memudahkan proses belajar mengajar online. Google Clasroom ini berbasis web dan merupakan layanan dari Google for Education untuk memfasilitasi aktivitas komunikasi antara pengajar dengan peserta didik.
Google Classroom memungkinkan pengajar melihat perkembangan peserta didik. Misalnya saja melihat siapa yang sudah dan belum menyelesaikan tugas. Kemudian bisa langsung memberikan nilai juga masukan secara real-time. Sementara dari segi peserta pelatihan atau pelajar dapat mengakses dan menerima materi serta mengumpulkan tugas dengan lebih mudah, langsung melalui Google Classroom.
Masih penasaran dengan pembahasan seputar pembelajaran daring lainnya? Sobat QuBisa dapat mempelajarinya dalam kursus online gratis dan kursus online berbayar biaya terjangkau di aplikasi belajar online QuBisa, berikut ini:
0Comments
QuBisa © 2024. All rights reserved.