7.2k views · 2 January, 2022
Rinandita Wikansari
Sebagai badan kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) tak hanya menangani permasalahan kesehatan secara fisik saja, namun juga secara mental. Ya, WHO membuat kurikulum life skill atau kemampuan bertahan hidup yang dinamakan basic life skill atau kemampuan dasar bertahan hidup.
Basic life skill yang dirilis oleh WHO tentunya berasal dari riset yang sudah dilakukan, bahkan ada bukti uji empirisnya. Kemampuan dasar bertahan hidup ini terbagi menjadi bagian utama, seperti self awareness, interpersonal skills, dan thinking skills.
Apa yang dimaksud dengan self awareness? Self awareness adalah mengetahui dan memahami mengenai diri sendiri. Sementara interpersonal skills merupakan cara mengetahui dan memahami hubungan dengan orang lain. Yang mana kedua skill tersebut disempurnakan oleh thinking skills atau proses pengambilan keputusan.
Ketiga basic skills ini tujuannya untuk membantu supaya seseorang atau masyarakat bisa hidup sehat, baik-baik saja, dan bisa membuat kehidupan berjalan dengan normal.
Dalam memahami diri sendiri ini berhubungan dengan pengelolaan emosi, seperti:
Self awareness atau kesadaran diri selama pandemi yang harus Anda miliki, bahkan mungkin sebagian besarnya sudah Anda lakukan, disadari atau tidak, berhubungan dengan gabungan kontrol emosi yang dalam self awareness di atas.
Pandemi Covid-19 telah membawa perubahan yang tak pernah diduga dan memaksa Anda menyesuaikan diri dengan keadaan terkini. Mulai dari mengurangi mobilitas di luar rumah, hingga diberlakukannya bekerja dari rumah atau work from home. Kebiasaan yang tiba-tiba berubah drastis tentu saja bisa memicu stres.
Belum lagi tantangan gangguan bekerja dari rumah, seperti koneksi internet yang tidak stabil, disrupsi dari anggota keluarga, dan kesulitan menggunakan perangkat meeting online. Di sinilah Anda harus belajar untuk mengelola stres dan menerima perubahan pola kerja Anda selama pandemi.
Selain harus melakukan manajemen stres yang baik, Anda juga harus mampu mengelola emosi agar tidak mudah percaya dengan berita terkait Covid-19 di media sosial yang tidak jelas sumbernya, ikut menyebarkannya, hingga menyalahkan pemerintah atau orang lain atas kondisi yang saat ini terjadi.
Mengontrol emosi akan membantu Anda untuk mampu menganalisis mana berita berdasarkan fakta dan mana berita hoaks. Anda juga akan menyadari bahwa manusia tidak bisa mengubah masa lalu maupun mengontrol apa yang akan terjadi di masa depan.
Seperti yang Anda ketahui, imun tubuh yang kuat diperlukan untuk melewati masa-masa pandemi Covid-19. Mendengar teman atau keluarga yang positif Covid-19 atau banyaknya peraturan yang diberlakukan oleh pemerintah, mulai dari PSBB, PPKM, dan lainnya mungkin saja akan memicu Anda untuk berpikiran negatif dan akhirnya merasa down serta kesal sendiri.
Nah, jangan sampai pikiran negatif itu mempengaruhi diri Anda dan justru membuat imun tubuh menurun drastis. Tanamkan dalam diri Anda untuk terus berpikir positif dan memandang dari berbagai sisi terkait suatu kebijakan. Misalnya saja, aturan ketat diberlakukan agar pandemi bisa cepat teratasi. Kemudian anggota keluarga atau teman terkenal Covid-19 karena sudah menjadi jalan takdirnya.
Tetaplah memperbaiki pola pikir dan mengasah ilmu untuk upskilling dan resklilling melalui info dan pengetahuan dari video-video microlearning QuBisa:
0Comments
QuBisa © 2024. All rights reserved.