Tantangan Keamanan Digital

Ada banyak tantangan keamanan digital saat ini. Keamanan digital adalah proses untuk memastikan penggunaan layanan digital bisa beraktivitas secara aman dan nyaman. Salah satu tantangan keamanan digital adalah sulitnya rekam jejak dihapus, sehingga kerap menjadi incaran orang tidak bertanggung jawab. Rekam jejak bisa ditimbulkan melalui curhatan seseorang di media sosial atau dunia maya.

Keamanan digital tidak hanya untuk mengamankan data yang dimiliki, melainkan melindungi kerahasiaan data pribadi. Data pribadi adalah data individu yang disimpan dan dijaga kebenarannya, serta dilindungi secara rahasia. Dengan adanya rekam jejak, orang akan mudah mencari atau melacak seseorang. Terkadang hal ini membuat kehidupan individu terkait menjadi tidak nyaman.

Anda harus bisa memilih dan memilah jika ingin curhat online di media sosial. Anda harus memahami bagaimana konsekuensinya. Kenali juga urgensi dari apa yang Anda bagikan di media sosial. Apa itu urgensi? Urgensi adalah sesuatu yang bersifat mendesak.

Ada dua istilah dalam jejak digital, yaitu keamanan data dan kerahasiaan data. Ini bagai dua mata uang yang sama-sama penting. Keamanan data mengacu pada penyimpanan data pribadi dan data sensitif dengan aman agar terhindar dari gangguan peretas atau ancaman internal. Sementara kerahasiaan data melibatkan prosedur persetujuan, pemberitahuan khusus, serta kewajiban lain dalam proses pengelolaan data.

Bagaimana cara untuk mengubah pola pikir keamanan digital di dunia maya? Barangkali berbagai microlearning di aplikasi QuBisa ini bisa menjadi acuan Anda untuk memahami hal tersebut, seperti di antaranya:

• Mengubah Pola Pikir Keamanan Data di Dunia Maya
• Dampak Black Swan Bagi Dunia Bisnis
• Biaya Kerusakan Kejahatan Siber (Cyber Crime) Secara Global