3.0k views · 4 January, 2022
Nelly Mathias
Banyak pekerja bertahan selama bertahun-tahun, meski di luar ada peluang mendapatkan gaji lebih besar. Hal ini membuktikan jika gaji bukan satu-satunya alasan seseorang mau bertahan di perusahaan. Terlebih saat ini, pekerja era milenial lebih nyaman bekerja di perusahaan startup, meskipun upah minimum yang didapat tidak jauh berbeda dengan buruh di pabrik.
Terkadang, gaji ditambah bonus seorang agen lebih besar jumlahnya jika dibandingkan leader-nya. Akan tetapi, seseorang tetap memilih untuk menjadi leader, meski tahu bonus yang diterima tidak sebesar anak buahnya. Bukan berarti tidak mementingkan uang, akan tetapi orang tersebut lebih melihat peluang beberapa tahun ke depan. Makin tinggi jabatan, makin sedikit pula kerja fisiknya. Meski demikian, makin banyak yang harus dipikirkan.
Fasilitas yang disediakan sesuai dengan kebutuhan para pekerja, seperti jaringan internet stabil, misalnya. Fasilitas utama sebagai penunjang kinerja dan mengurangi keluhan karyawan serta mitra perusahaan juga tersedia. Selain itu, kelengkapan dan kualitas sarana prasarana dapat mengurangi tingkat stres karyawan. Beberapa perusahaan memberikan fasilitas tambahan bagi para pekerjanya, seperti tempat hiburan, kendaraan pribadi hingga tempat tinggal.
Lingkungan yang dimaksud bisa dari kondisi fisik, seperti latar tempat kerja maupun lingkungan dari partner kerja. Tempat kerja kondusif, terutama di waktu produktif kerja, mampu meningkatkan productivity. Suasana kerja menyesuaikan dengan karakter dari sebagian besar karyawan, kekeluargaan serta kompak. Meski sama-sama berkompetisi, tetapi tetap saling support karena masih berada di bawah satu perusahaan yang sama.
Apresiasi terhadap pencapaian yang telah diraih mampu membuat karyawan merasa dihargai dalam bekerja sehingga ia akan selalu berusaha menaikkan kualitas kinerja. Penyebab karyawan betah bekerja di perusahaan selain gaji adalah bos tidak bersifat bossy. Selain bos selalu mengapresiasi kinerja karyawan, ia juga tipe pemimpin yang tidak kaku. Dapat menempatkan posisi dengan orang yang dihadapi, tetapi secara kepribadian tidak ada jarak kepada siapa pun.
Tunjangan yang paling membuat karyawan betah, yaitu bonus berupa uang. Biasanya ini didapat dari kerja lembur, holiday pay hingga overtime. Selain uang, tunjangan juga bisa didapatkan dari dana pensiun, jumlah anak hingga beberapa asuransi yang didapatkan. Benefit yang diterima mampu mencukupi kebutuhan hidup, bahkan gaya hidup, yang membuat karyawan bertahan.
Perusahaan akan terus memperbarui sistem agar menjadi lebih maju. Tidak hanya meng-upgrade sistem kerja, tetapi juga sumber daya manusia. Perusahaan akan selalu memberikan mentoring kepada karyawannya agar mampu mengembangkan diri. Kegiatan belajar juga menegaskan kembali tujuan perusahaan, mengarahkan kinerja agar sesuai dengan visi perusahaan.
Waktu kerja pada umumnya 6,5--9 jam, dengan waktu istirahat 30 menit hingga satu jam. Namun, waktu yang diberikan lebih fleksibel, dalam arti menyesuaikan keadaan dan kondisi. Meskipun kerja target, tetapi waktu kerja yang diberikan sesuai yang telah tertera di Undang-Undang Ketenagakerjaan sehingga memberikan waktu istirahat bagi karyawan untuk memulihkan kembali tenaga setelah bekerja.
Itulah faktor-faktor yang membuat karyawan betah di perusahaan. Intinya, tenaga yang diberikan oleh karyawan sebanding dengan benefit yang didapatkan. Faktor yang sering menjadi incaran generasi milenial, yaitu adanya program jenjang karier untuk masa depan lebih terjamin.
Tidak hanya menawarkan jenjang karier, tetapi juga memberikan kesempatan mengembangkan karier melalui beberapa mentoring. Inilah yang membuat karyawan menjadi tertantang dan lebih siap ke depannya.
Sobat QuBisa, pelajari juga microlearning lainnya di platform siap kerja QuBisa dengan topik-topik menarik, seperti di bawah ini:
0Comments
QuBisa © 2024. All rights reserved.