Unduh Aplikasi QuBisa
15 point

Sejarah Kota Tambang Sawahlunto

4.2k views · 2 January, 2022

Share
Deri Asta, S.H.

Deri Asta, S.H.

Sejarah kota Sawahlunto menarik untuk dikulik. Kawasan yang sekarang menjadi destinasi wisata dengan cerita sejarah pertambangan adalah sisa-sisa sejarah pertambangan batubara pada masanya. 

Kenapa disebut kota tambang? Sawahlunto merupakan lokasi industri pertambangan yang didirikan pada masa kolonial Belanda. Karena sumber daya alam yang telah habis mengakibatkan pertambangan di Sawahlunto berhenti dan kemudian diubah menjadi kawasan wisata sejarah setelah diresmikan sebagai Situs Warisan Budaya Dunia pada tahun 2019.

Mengenal Sejarah Kota Tambang Sawahlunto

Sebelumnya, Sawahlunto adalah sebuah areal persawahan yang subur karena berada di tengah lembah dan dialiri sumber air dari sungai Lunto. Sejarah terbentuknya kota Sawahlunto adalah karena penemuan batubara di daerah tersebut. 

Pertambangan Sawahlunto berdiri setelah area tersebut diubah menjadi area industri batubara. Sawahlunto menjadi salah satu industri terbesar pada masa itu sehingga itulah kenapa disebut kota tambang. 

3 Tahap Sejarah Kota Sawahlunto

Sejarah kota Sawahlunto dimulai sejak masa kolonial Belanda yang terdiri dari tiga tahapan. Berikut penjelasan dari ketiga tahapan tersebut.

Penemuan Lokasi Pertambangan (1868)

Pada tahun 1868 pemerintah kolonial Belanda menemukan deposit batubara dalam jumlah yang sangat besar. Penemuan tersebut berlokasi di cekungan Ombilin, Sawahlunto, Sumatera Barat. Ini menjadi awal mula sejarah terbentuknya kota Sawahlunto sebagai kota tambang.

Cadangan batubara di Sawahlunto ini diyakini adalah cadangan batubara terbesar dengan kalori yang sangat baik pada saat itu. Karena penemuan tersebut maka pemerintah Belanda tertarik untuk mendirikan industri pertambangan. Pemerintah Belanda meyakini bahwa industri pertambangan tersebut akan memiliki nilai yang sangat besar.  

Pembangunan Mega Proyek Tiga Serangkai (1887-1894)

Setelah pemerintah kolonial Belanda memutuskan membangun pertambangan di Sawahlunto, maka dibuatlah master plan pembangunan yang terintegrasi. Terdapat tiga proyek besar pembangunan pada masa itu sehingga disebut mega proyek tiga serangkai Sawahlunto. 

Ketiga mega proyek tersebut yaitu pembangunan Kota Tambang, Pelabuhan Teluk Bayur (Emma Heaven), dan jalur transportasi yang termasuk didalamnya pembuatan jaringan kereta api dan pembangunan rel kereta api. 

Pembangunan Pelabuhan Teluk Bayur (Emma Heaven) dimulai pada tahun 1888 dan selesai pada tahun 1893. untuk jalur transportasi proses pembangunan berlangsung pada tahun 1887-1893 dengan panjang jalur rel kereta api mencapai 100 km. Pembangunan termasuk juga dengan melintasi gunung dan pembuatan terowongan yang menjadi jalur rel kereta api. Sedangkan untuk pembangunan kota Tambang dilakukan pada tahun 1894-1930 seiring dengan berjalannya proses pertambangan.

Pertambangan Sawahlunto 

Sejarah kota Sawahlunto selanjutnya terkait dengan aktivitas penambangan batu bara yang berlangsung. Proses penambangan batubara dilakukan mulai tahun 1894 setelah pelabuhan Teluk Bayur dan jalur transportasi kereta api telah selesai dibangun. Seiring proses penambangan pembangunan infrastruktur kota tambang Sawahlunto. 

Pembangunan kota Sawahlunto bertujuan untuk menunjang proses penambangan batubara di tempat tersebut. Proses pembangunan menjadi lokasi penambangan yang lengkap selesai pada tahun 1930.

Kota Sawahlunto menjadi salah satu kota paling maju di Sumatera pada masa tersebut. Hal ini dikarenakan pada tahun 1930 kota Sawahlunto menjadi satu-satunya kota yang telah dapat menikmati aliran listrik. Sumber listrik berasal dari mesin pembangkit listrik tenaga uap yang didatangkan langsung dari Belanda.

Kesimpulan

Sejarah kota Sawahlunto memiliki arti tersendiri bagi Bangsa Indonesia. Dengan teknologi yang sangat sederhana, pembangunan tersebut menghasilkan bangunan dengan nilai sejarah yang sangat tinggi. 

Bangunan-bangunan yang masih berdiri hingga kini terlihat memiliki perencanaan yang matang dan sumber daya yang digunakan dalam pembangunanya berkualitas baik. Hal tersebut terlihat dari bangunannya yang dapat bertahan hingga sekarang dan tidak mengalami kerusakan yang parah. Sehingga kota Tambang Sawahlunto disebut sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO.

Mengasyikkan bukan mempelajari sejarah Indonesia di masa lalu dan sebagai generasi penerus akan tetap melestarikan peninggalan situs bersejarah Indonesia. Banyak pengetahuan microlearning lain dari QuBisa yang juga menarik untuk diikuti:

0Comments

no profile