5.6k views · 13 December, 2021
Aurora Isabelle
Anda pasti ingin memiliki pasangan yang bisa mencintai Anda dengan sepenuh hati seperti Anda mencintai pasangan. Jika perlu, pasangan yang mencintai Anda sampai mati. Kalau memiliki pasangan yang seperti ini, pastinya akan memberi Anda rasa aman secara emosional sehingga Anda tidak perlu khawatir kehilangan orang yang Anda cintai.
Rasa cinta yang begitu kuat kepada pasangan juga memberikan ikatan batin yang kuat, serta dapat menjadi bumbu romantisme dalam hubungan cinta Anda. Sayangnya, tidak semua pasangan bisa seperti ini, saling mencintai yang teramat sangat sampai tak ingin kehilangan satu sama lain.
Di saat yang sama, perasaan cinta yang menggebu-gebu sampai seperti cinta mati, akan menghadirkan berbagai problematika juga. Dengan kata lain, pasangan yang mengalami cinta mati bisa saja saling cemburu hingga membuat satu sama lain merasa terkekang dan tidak nyaman.
Namun yang namanya hubungan cinta terkadang tidak selalu mulus jalannya. Fakta ini tak bisa dipungkiri dan menjadi realitas dalam sebuah hubungan percintaan yang harus Anda tahu. Terkadang, hubungan cinta akan menemui konflik dan kesalahpahaman, perbedaan pendapat, atau kurangnya waktu untuk bersama, sehingga memicu pertengkaran. Ujungnya sudah bisa dipastikan akan membuat kisah cinta yang tadinya bahagia, berakhir dengan prahara.
Tidak hanya itu, kehilangan orang yang dicintai secara tiba-tiba juga bisa menjadi kisah yang memilukan, seperti kisah BJ Habibie yang ditinggalkan istri tercinta, Ainun, ternyata meninggalkan trauma emosional yang sangat besar bagi mantan presiden Indonesia itu.
Dalam video di atas, Aurora Isabelle menjelaskan bahwa cinta yang terlalu banyak dan kuat kepada pasangan akan menimbulkan berbagai problematika. Beberapa problematika yang biasanya terjadi, antara lain menyebabkan kerusakan mental bagi yang mencintai dan dicintai.
Ketika cinta terlalu intens dan membutakan mata dan pikiran Anda, maka Anda bisa bertindak impulsif dan tidak semestinya. Bahkan cinta seperti ini bisa membuat Anda menjadi over protective terhadap pasangan secara berlebihan.
Orang yang tergila-gila dengan pasangannya seringkali tidak siap untuk kehilangan. Ketika pada akhirnya kehilangan tersebut sungguh terjadi, entah karena kematian atau putus cinta, orang yang kehilangan bisa saja mengalami stres, terkekang dalam kenangan, mengalami depresi dan tidak siap untuk hidup sendiri.
Depresi adalah penyebab utama seseorang mengakhiri hidupnya atau nekat melakukan bunuh diri. Di Indonesia, lebih dari 8.580 orang melakukan bunuh diri selama 16 tahun hingga tahun 2016. Penyebab terbanyak karena kehilangan, putus cinta, dan tidak mampu menghadapi trauma dan kesedihan akibat ditinggalkan orang yang dicintai.
Cinta mati biasanya berakhir dengan harapan yang tinggi terhadap pasangan, yang membuat Anda menuntut pasangan secara berlebihan supaya pasangan mengikuti karakter yang Anda impikan. Padahal seharusnya ketika Anda mencintai seseorang bukanlah paksaan dan tuntutan seperti ini yang Anda lakukan. Cinta sejati harus didasarkan pada penerimaan; yaitu mau menerima pasangan Anda secara lengkap baik kelemahannya maupun kekurangan yang ada di dalam dirinya. Anda yang mencintai pasangan dengan tulus dan sepenuh hati, tidak akan memaksa pasangan berubah menjadi sosok yang bukan dirinya.
Dalam situasi lain, cinta mati justru membuat Anda sulit move on dan membuka diri kepada orang lain ketika Anda sudah berpisah atau sudah ditinggalkan pasangan. Anda akan larut dalam kesendirian dan kesepian demi mengenang orang yang Anda cintai, sehingga Anda membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menyembuhkan luka di hati.
Memang, di satu sisi, cinta buta yang berlebihan bisa saja membuat Anda dan pasangan menjalani hidup berdua dengan penuh bahagia. Tetapi di sisi lain, tetap ada masalah yang harus diantisipasi karena cinta yang berlebihan bisa mendatangkan berbagai kecurigaan, masalah ketidakpercayaan, bahkan cemburu yang membabi buta.
0Comments
QuBisa © 2024. All rights reserved.