4.6k views · 2 January, 2022
Aurora Isabelle
Jatuh cinta adalah hak bagi semua orang, siapa pun itu pasti pernah merasakan jatuh cinta walaupun cuma satu kali dalam hidupnya. Adapun cinta itu macam-macam tingkatannya. Mulai dari yang biasa-biasa saja sampai level terobsesi. Ada beberapa orang yang mengira bahwa cintanya wajar dan biasa saja, namun ternyata sudah masuk level obsesi dan menajdi hubungan yang toxic untuk kedua belah pihak.
Ya, dalam hubungan percintaan yang sehat, Anda harus ingat jika pasangan Anda tidak lebih baik dibandingkan Anda dan dibutuhkan dua orang yang saling bekerja sama menghidupkannya. Jadi, Anda jangan sampai lupa untuk mencintai diri sendiri dan menjadi diri sendiri atau be yourself.
Sediakan waktu juga untuk Anda menikmati waktu tanpa bersama pasangan Anda atau melakukan me time dan mencari hobi baru.
Ketika jatuh cinta dan cintanya bersambut, rasanya pasti melayang-layang bahagia bukan? Rasa bahagia itulah yang kemudian membuat kita terkadang jadi lupa daratan, lalu melanjutkan hubungan tanpa menggunakan logika alias hanya perasaan saja. Memang cinta itu dirasakan, tapi bukan berarti melupakan logika sehingga membuat hubungan Anda tidak rasional. Memangnya seperti apa cinta yang tidak rasional itu?
Intinya hubungan yang tidak rasional itu membuat Anda dan pasangan tersiksa saat menjalankannya, karena banyak hal yang berbeda dan berkesan mengada-ada yang harus dilakukan.
Ketika Anda terlalu mengutamakan perasaan ketimbang logika saat mencintai seseorang, maka Anda juga akan mendapatkan banyak masalah. Ini dia alasannya mengapa Anda harus tetap rasional saat mencintai seseorang.
Karena dalam hidup bukan hanya tentang si dia saja. Anda tetap harus meluangkan waktu untuk diri sendiri, supaya tidak kehilangan jati diri dan Anda bisa tetap memiliki pendirian sendiri serta tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain.
Dalam kehidupan Anda bukan hanya ada si dia, tetapi ada juga keluarga, teman-teman, lingkungan sekitar dan bahkan hewan peliharaan. Jangan terlalu dalam mencintai seseorang, sisakan juga kasih sayang untuk keluarga dan lingkungan Anda. Sebab ketika hubungan Anda dengan si dia berakhir, mereka lah yang akan membantu anda untuk tetap waras dan bisa bangkit.
Jangan mentang-mentang pada si dia sudah terwujudkan, maka Anda tak lagi memiliki mimpi lain. Justru karena salah satu mimpi Anda sudah tercapai yaitu memiliki si dia, carilah mimpi lainnya untuk melengkapi hidup Anda. Misalnya, berkeliling dunia sebelum usia 35 tahun, atau mendirikan usaha atas nama sendiri dan lain sebagainya.
Intinya, alasan kenapa Anda harus tetap rasional saat mencintai seseorang, karena Anda harus tetap memiliki pondasi yang kuat untuk tetap tegar berdiri dan move on saat cinta itu berakhir. Sebab sekalipun Anda merasa jika cinta akan abadi, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi kedepannya. Mungkin saja Anda bisa hidup hingga tua dengan si dia, bisa juga si dia pergi meninggalkan Anda untuk yang lain, atau meninggal dunia.
Jika Anda menggunakan sedikit saja logika dalam mencinta, maka hubungan pun akan terasa lebih bermakna dan memberikan vibes positif untuk Anda juga untuk pasangan. Yuk simak penjelasan lengkap mengenai cara untuk tetap mandiri dalam suatu hubungan dalam video microlearning yang disampaikan oleh Aurora Isabelle, di atas.
Ketahui juga lebih banyak seputar relationship, psikologi dan motivasi dengan mempelajari kursus online gratis dan kursus online berbayar biaya terjangkau di platform belajar online QuBisa:
0Comments
QuBisa © 2024. All rights reserved.