8.0k views · 29 December, 2021
dr. Helsa Amalia
Penyakit maag atau dispepsia sebenarnya tidak berhubungan dengan kondisi sosial ekonomi. Karena memang ada beberapa penyakit yang disebabkan oleh faktor cuaca. Penyakit infeksi banyak terjadi di Indonesia karena termasuk negara tropis.
Sindrom dispepsia lebih berkaitan atau disebabkan oleh gaya hidup. Jadi, tak peduli itu di negara maju ataupun berkembang, dispepsia bisa dialami di berbagai belahan dunia. Seperti persentase gangguan maag di seluruh dunia berikut:
Pada microlearning kali ini, dr. Helsa Amalia menjelaskan tentang persentase penderita maag di seluruh dunia termasuk Indonesia. Di tahun 2010, sakit maag yang terjadi di Indonesia berada di urutan 5 rawat inap dan urutan 6 rawat jalan. Sementara di tahun 2015 dispepsia termasuk ke dalam 10 penyakit terbanyak yang diobati di puskesmas. Berdasarkan data tahun 2019, sindrom dispepsia di Indonesia juga lebih sering dialami oleh masyarakat di rentang usia 18 hingga 25 tahun.
Dispepsia memang bisa diobati, namun akan lebih baik jika Anda melakukan pencegahan terlebih dahulu, bukan? Berikut beberapa gaya hidup yang bisa diterapkan agar meminimalisir risiko terkena sakit maag.
Apakah anda sering membiarkan perut kosong dalam waktu yang lama? Sadarilah jika lambat laun kebiasaan ini akan membuat Anda terkena sakit maag. Sebab kondisi perut yang kosong akan membuat anda merasa mual. Jadi, sebisa mungkin Jangan pernah melewatkan waktu makan. Baik itu sarapan, makan siang, hingga makan malam.
Saat mengkonsumsi makanan pastikan juga Anda memilih porsi yang cukup tidak terlalu sedikit atau sebaliknya, tidak berlebihan.
Anda mungkin tidak menyadarinya bahwa selama ini makanan yang Anda konsumsi ternyata dapat memicu penyakit Dispepsia titik contohnya saja makanan yang berlemak, pedas, minuman bersoda mengandung kafein dan alkohol.
Tak hanya bagus untuk menurunkan berat badan, mengkonsumsi makanan berserat akan membantu Anda untuk membersihkan usus dan membuat proses pencernaan lebih lancar serta bersih, sehingga bisa memberi pengaruh baik pada lambung Anda.
Walaupun memiliki waktu makan atau jam makan yang sempit, Sebaiknya anda tetap mengunyah makanan dengan santai atau secara perlahan. Mengunyah makanan secara tergesa-gesa lambung bekerja ekstra. Yang mana pada akhirnya bisa mengakibatkan peradangan pada lambung.
Minum air membantu Anda menjaga kesehatan lambung titik air memiliki tingkat keasaman yang netral. Nah, minum air akan membantu menetralkan tingkat keasaman lambung saat produksi asam sedang tinggi. Walaupun begitu, anda tidak disarankan untuk minum air terlalu banyak dalam waktu singkat. Mengapa tanda tanya karena ini dapat mengganggu keseimbangan mineral dalam lambung dan memicu naiknya asam lambung.
Stres adalah pemicu berbagai penyakit, salah satunya Dispepsia. Oleh sebab itu Anda harus bisa mengelola stres dengan baik titik Bagaimana cara mengelola atau memanajemen stress dengan baik? Cobalah dengan melakukan teknik pernapasan, meditasi, atau melakukan hal-hal yang Anda sukai agar Anda tidak merasa stres. Apabila ada tidak bisa meredakan stres sendiri, Anda bisa mencoba berkonsultasi dengan ahlinya atau psikolog.
Jadi, jangan remehkan gejala maag yang menimpa Anda. Pelajari ragam e-learning seputar kesehatan lainnya seperti kursus online gratis dan kursus online berbayar biaya terjangkau yang ada di platform belajar online QuBisa:
0Comments
QuBisa © 2024. All rights reserved.