Perencanaan Keuangan Dimulai dari Siklus Kehidupan

Belakangan, semakin banyak orang yang kian peduli tentang cara mengatur keuangan. Salah satu faktor yang melatarbelakangi, antara lain literasi keuangan yang semakin mudah diakses. Di era serba canggih seperti sekarang ini, akan sangat mudah menemukan praktisi yang mengemas ilmu financial, seperti manajemen keuangan pribadi secara menarik serta lebih mudah dipahami melalui konten di media sosial.

Pentingnya Memiliki Literasi Keuangan

Kesadaran akan literasi keuangan juga memengaruhi minat masyarakat terhadap produk investasi. Selain kemudahan akses untuk mendapatkan info terkait literasi keuangan, prosedur dalam mendapatkan produk keuangan pun semakin sederhana karena semua sudah bisa diakses melalui ponsel.

Jika sebelumnya untuk membeli emas setiap orang harus menyediakan uang dalam jumlah banyak, kini mulai dari nominal kecil sudah bisa membeli emas. Itu pun tak harus mengunjungi outlet secara offline, cukup mengunduh aplikasi yang melayani pembelian emas secara digital.

Saham yang sebelumnya menjadi sesuatu yang mewah dan hanya bisa diperoleh kalangan tertentu, kini keberadaannya makin tidak asing lagi bagi masyarakat luas. Tentu pemerintah juga berperan melalui Surat Berharga Negara yang diperdagangkan secara masif di media sosial.

Tips Memiliki Financial Sukses

Jika Anda termasuk pribadi yang senang mengelola keuangan pribadi dan menjadikan kebebasan financial sebagai goal, ada beberapa langkah yang harus ditempuh. Ibarat bangunan, kemapanan financial harus dimulai dari fondasi yang kokoh. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai syarat memiliki financial sukses:

Cashflow Positif

Cashflow ialah arus keuangan sehari-hari sebagai syarat pertama untuk memiliki financial sukses. Kesehatan keuangan dikatakan baik apabila uang masuk lebih banyak dibanding uang yang harus dikeluarkan. Tentu faktor ini erat kaitannya dengan cara mengatur keuangan yang dimiliki seseorang. Agar mencapai cashflow positif, langkah pertama yang harus Anda tempuh adalah mengetahui ke mana saja larinya uang Anda.

Salah satu cara untuk mengetahui hal tersebut adalah dengan mencatat setiap pengeluaran dan pemasukan. Melalui cara ini, Anda dapat menganalisis kebutuhan mana saja yang bisa ditunda, kebutuhan apa saja yang sifatnya prioritas, serta pos apa saja yang perlu disiapkan.

Di awal menerapkan kebiasaan mencatat cashflow, mungkin Anda akan merasa kesulitan karena belum terbiasa. Namun, tak perlu khawatir. Selain dengan cara manual, mencatat cashflow harian juga bisa Anda lakukan menggunakan bantuan aplikasi di ponsel. Hal ini akan memudahkan Anda mengatur manajemen keuangan pribadi yang diawali dengan rutin mencatat arus keuangan, mengingat ponsel merupakan alat yang nyaris selalu dibawa ke mana pun setiap orang pergi.

Memiliki Dana Darurat

Seperti namanya, dana darurat dikumpulkan untuk menghadapi situasi darurat. Dana darurat akan menghindarkan Anda dari utang baru. Dana darurat bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan sifatnya sementara, misalnya ketika seorang tulang punggung kehilangan pekerjaan. Di masa transisi sebelum mendapatkan pekerjaan baru ini, semua kebutuhan akan ditalangi terlebih dahulu oleh dana darurat.

Besarnya dana darurat berbeda pada setiap jenjang. Seorang lajang membutuhkan dana darurat sebanyak 6x biaya pengeluaran bulanan. Tentu jumlahnya berbeda dengan pasangan menikah yang belum memiliki anak dan pasangan menikah yang sudah memiliki anak.

Asuransi

Asuransi bersifat melindungi dan berguna untuk mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan, misalnya kecelakaan yang membutuhkan biaya, sakit yang memerlukan pengobatan, atau bencana alam yang menyebabkan mobil rusak, dan sebagainya.

Mirip dengan dana darurat, asuransi akan menghindarkan Anda dari utang baru akibat kejadian yang tidak diinginkan, atau paling tidak meminimalkan kerugian yang harus ditanggung. Pada dasarnya, asuransi ada yang bersifat konvensional dan syariah. Tentu hal ini bisa disesuaikan dengan prinsip Anda. Dengan memiliki asuransi, proses mengelola keuangan pribadi Anda akan terasa lebih tenang.

Investasi

Setelah semua tahapan terlewati, kini Anda dapat menggunakan uang yang dimiliki untuk investasi. Berdasarkan urgensi masing-masing kebutuhan, investasi diletakkan setelah cashflow sudah positif dan dana darurat serta asuransi sudah dimiliki. Sebab akan lucu apabila Anda memiliki uang untuk investasi, tetapi tidak mempunyai proteksi saat di tengah jalan menghadapi risiko.

Ada beragam jenis investasi di pasaran yang bisa dipilih berdasarkan profil risiko masing-masing pemilik. Sifat instrumen investasi sendiri ialah high turn, high risk. Artinya, makin tinggi hasil yang didapat maka makin tinggi pula risiko yang dimiliki.

Jenis instrumen investasi juga harus disesuaikan dengan perkiraan waktu yang ada. Misal, seseorang yang memutuskan pensiun dalam waktu 10 tahun lagi akan membutuhkan jenis investasi yang berbeda dengan mereka yang pensiun dalam waktu 20 tahun lagi.

Memiliki financial sukses dapat diraih semua orang melalui cara mengatur keuangan yang tepat. Namun, semua itu membutuhkan konsistensi dan pengendalian diri yang baik.

Hal yang Perlu Diperhatikan untuk Memiliki Financial Sukses

• Kendalikan hawa nafsu dengan cara membuat budgeting agar Anda dapat membelanjakan uang secara realistis.
• Mengatur keuangan pribadi setiap kali gajian dengan segera menempatkannya pada masing-masing pos.
• Hindari bocor halus keuangan dengan rutin mencatat cashflow.
• Hindari belanja dalam keadaan lapar karena menyebabkan kemampuan fokus menurun. Mengatur keuangan pribadi bisa dilakukan dengan membawa catatan daftar belanjaan.
• Uninstall aplikasi untuk belanja online juga dapat berpengaruh terhadap kebiasaan belanja sebagian besar orang.

Itulah beberapa hal terkait cara mengatur keuangan yang perlu diperhatikan untuk mencapai financial sukses. Tips lainnya mengenai literasi keuangan dapat Anda simak di video pembelajaran dari platform belajar online QuBisa seperti di bawah ini:

• Belajar Hidup Hemat dengan Mencontoh dari Ilmu Fisika
• Beberapa Evaluasi dalam Melakukan Financial Health Checkup
• Penganggaran (1): Rule of 40-30-20-10