7.1k views · 10 January, 2022
Agus Sururi, S.Pd, M.MPar
Badan Nasional Sertifikasi Profesi atau disingkat BNSP adalah badan nasional di Indonesia yang memiliki tanggung jawab langsung kepada Presiden guna melaksanakan kegiatan sertifikasi profesi terhadap calon tenaga kerja di Indonesia. Dengan kata lain, BNSP merupakan suatu penjamin kualitas tenaga kerja sebagai upaya meningkatkan kompetensi.
Untuk menghasilkan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan atau keinginan industri, Indonesia mengadopsi sistem pelatihan dan asesmen melalui metode Competency Based Training (CBT) dan Competency Based Assessment (CBA). Apa perbedaan dari keduanya?
CBT adalah model pelatihan yang berkonsentrasi pada apa yang bisa dilakukan oleh tenaga kerja atau yang dijadikan persyaratan oleh perusahaan. Pelatihan ini bertujuan membantu peserta pelatihan untuk melakukan pekerjaan dan tugas sesuai standar operasional prosedur atau SOP perusahaan.
Bagaimana dengan Competency Based Assessment? CBA merupakan proses saat asesor bekerja melakukan pengumpulan bukti dan membuat keputusan sejauh mana pekerja dapat mempresentasikan bahwa pekerjaannya sesuai standar kompetensi.
Anda akan mendapatkan sertifikat jika mengikuti sertifikasi BNSP melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang berguna dalam melamar lowongan pekerjaan. Untuk lebih jelasnya terkait perbedaan CBT dan CBA ini, Anda bisa menemukannya dengan mengikuti microlearning dari Agus Sururi, Master Asesor Kompetensi BNSP ini, ya, sobat QuBisa.
Skema sertifikasi berguna agar bisa mempertahankan kompetensi yang dibutuhkan dari setiap kategori profesi. Berikut 5 jenis sertifikasi profesi menurut BNSP yang perlu Anda ketahui:
Sertifikasi profesi ini merupakan singkatan dari kerangka kualifikasi nasional. Yang tentu saja dalam prosesnya menekankan kompetensi karyawan sesuai kualifikasi nasional suatu negara. Nah, di Indonesia, BNSP menerapkan 9 level sertifikasi untuk setiap profesi yang ada.
Fokus dari sertifikasi okupasi nasional ini adalah kompetensi yang harus dimiliki pekerja pada suatu jabatan. Misalnya saja dalam profesi sales. Ada sales property dan sales alat berat. Nah, kompetensinya akan disesuaikan dengan jenis pekerjaan serta jabatannya.
Sertifikasi yang satu ini sebenarnya merupakan pemaparan lebih lengkap atau detail dari skema kualifikasi okupasi nasional. Yang mana lebih berfokus pada kompetensi pekerja di suatu industri yang lebih spesifik. Contohnya saja pengadaan sertifikasi penanganan limbah B3, pengawasan pengelolaan limbah B3, dan lainnya.
Sebenarnya, jenis sertifikasi ini mirip seperti standar kompetensi yang diberlakukan pada berbagai perusahaan untuk mengukur kemampuan pekerja dalam melaksanakan job description-nya sehari-hari. Misalnya saja senior mekanik di perusahaan alat berat harus punya kompetensi dalam melakukan service unit alat berat terjadwal harian, berkala, hingga troubleshooting, dan lainnya yang sesuai dengan standar nasional.
Jenis sertifikasi profesi yang satu ini sangat spesifik. Selain bidang yang spesifik, kompetensinya pun akan dinilai berikut industri yang spesifiknya. Dalam skema penilaiannya pun dibagi menjadi 3 level, yaitu basic, intermediate, dan advance.
Memiliki sertifikasi BNSP akan meningkatkan rasa percaya diri saat ingin melamar kerja untuk suatu lowongan pekerjaan. Selain itu, sebagai peserta, Anda pun bisa mengetahui tingkat kemampuan Anda dengan melihat nilai dari hasil ujian yang diikuti. Sementara dari sisi perusahaan, akan lebih mudah dalam proses menyaring calon karyawan.
Nah, itulah perbedaan mendasar terkait metode Competency Based Training (CBT) dan Competency Based Asessment (CBA) dan jenis sertifikasi BNSP yang berlaku di Indonesia. Tertarik mempelajari materi Human Resource dan HR Management? Anda bisa mengikuti kursus online secara gratis maupun berbayar di aplikasi siap kerja QuBisa, seperti berikut ini:
0Comments
QuBisa © 2024. All rights reserved.