5.7k views · 11 December, 2021
Afrianto Noor
Kekayaan sejati yang sebenarnya Anda miliki sebenarnya adalah kebaikan-kebaikan yang Anda lakukan selama kita ada dan hidup di dunia. Hal ini juga berlaku dalam konteks kepemimpinan.
Dalam kehidupan bermasyarakat dan berorganisasi dibutuhkan adanya service leadership. Ini merupakan sebuah model kepemimpinan yang dikembangkan untuk melayani orang-orang yang dipimpin. Secara singkat dan mudah, service leadership merupakan metode kepemimpinan yang melayani.
Ada beberapa karakteristik dari model kepemimpinan yang melayani ini. Tentu generasi muda dan para fresh graduate yang ingin menjadi seorang pemimpin masa depan, perlu memahami karakteristik service leadership agar ke depannya bisa menerapkan sistem kepemimpinan tersebut. Berikut adalah beberapa karakteristik yang mengarah pada pola pemimpin yang melayani:
Pemimpin yang menerapkan konsep service leadership harus selalu mendengarkan. Mereka harus rajin mendengar aspirasi maupun suara dari orang-orang yang dipimpin. Dengan mendengarkan aspirasi tersebut, pemimpin bisa dengan mudah mewujudkan apa yang menjadi kebutuhan serta kepentingan banyak orang.
Orang yang ingin menjalankan konsep kepemimpinan melayani, juga perlu memiliki empati tinggi supaya bisa menumbuhkan kepedulian terhadap orang-orang yang dipimpinnya. Empati ini juga akan memperkuat hubungan antara pemimpin juga orang lain.
Empati pula yang akan membantu Anda sebagai pemimpin menjadi lebih mampu bekerja sama dengan berbagai perilaku dan karakter, serta kepribadian setiap orang yang ada dalam kelompok atau organisasi yang Anda pimpin.
Dalam konsep kepemimpinan ini, pemimpin harus punya kesadaran yang tinggi. Artinya, pemimpin harus peka terhadap lingkungan dan kondisi orang-orang yang dipimpin. Selain itu, pemimpin juga harus sadar bahwa dirinya bukanlah bos atau penguasa, melainkan orang yang siap membantu orang-orang di sekitarnya untuk mencapai target yang telah ditetapkan, baik itu target secara individu maupun target secara organisasi yang melibatkan banyak orang.
Pemimpin yang melayani tidak akan memberikan paksaan kepada orang-orang yang dipimpin. Jika memang harus memberi perintah, maka pemimpin akan menerapkan konsep persuasi. Artinya, pemimpin akan memberi ajakan bukannya menyuruh bahkan memaksa. Dalam kondisi tertentu, pemimpin juga perlu memberi contoh apa yang seharusnya dilakukan dan bagaimana cara melakukannya.
Dalam konsep kepemimpinan yang melayani, pemimpin juga harus punya sifat terbuka. Keterbukaan ini akan membuat pemimpin lebih mudah berkomunikasi secara efektif, menerima umpan balik dan mendengarkan saran maupun kritik yang membangun dari pihak lain, bahkan dari bawahan.
Selain itu, pemimpin perlu memiliki cara pandang holistik. Cara pandang holistik adalah upaya untuk memahami segala sesuatu dengan cara yang lebih utuh dan menyeluruh, serta memandang jauh ke depan. Pemahaman yang menyeluruh akan membuat pemimpin dapat memberikan pelayanan yang sesuai standar moral dan spiritual yang tinggi.
Jika ingin menerapkan sistem pemimpin yang melayani, Anda harus berkomitmen pada pertumbuhan bersama. Artinya, pemimpin tidak boleh egois hanya memandang kesuksesan sebagai bentuk usahanya sendiri, namun merupakan upaya yang dilakukan secara bersama-sama dengan orang yang dipimpin. Dengan kata lain, kesuksesan yang diraih adalah kesuksesan tim kerja. Untuk itu, apa pun tindakan dan keputusan pemimpin harus dilandasi tujuan pertumbuhan bersama ke arah yang lebih baik.
Prinsip service leadership ini sebaiknya memang diterapkan oleh para pemimpin di zaman sekarang. Sudah bukan zamannya lagi pemimpin menganggap dirinya sebagai penguasa. Pemimpin harus bisa berbaur dan memberikan arahan yang tepat tanpa terkesan memaksa. Dengan adanya konsep pemimpin yang melayani ini, maka diharapkan akan memberi kemajuan yang signifikan bagi perkembangan setiap individu maupun perkembangan organisasi secara keseluruhan.
0Comments
QuBisa © 2024. All rights reserved.