2.4k views · 4 December, 2021
Tjhung Hertanto KS
Sebenarnya game based learning sudah ada sejak dulu. Namun, di Indonesia baru menjadi tren saat pandemi covid-19 tak kunjung usai. Akhirnya pekerjaan dan pembelajaran lebih banyak dilakukan secara daring. Yang mana harus tetap ada training virtual class untuk transfer knowledge.
Kenapa kita membutuhkan game? Dengan keterbatasan yang ada, kita membutuhkan metode gamifikasi untuk mempermudah penyerapan informasi. Lagi pula, faktor-faktor yang ada telah mendukung metode gamifikasi diterapkan. Beberapa alasan lainnya terkait faktor budaya dan peralihan generasi. Ya, kemajuan teknologi membuat generasi belajar bagaimana bisa beradaptasi menjadi orang-orang yang mengikuti perkembangan zaman.
Gen z dan gen milenial yang sudah familiar dengan gadget atau peralihan teknologi tentu sudah terbiasa menggunakan teknologi, memanfaatkan berbagai digital platform untuk berkomunikasi dan mencari informasi. Nah, kebiasaan yang tak bisa lepas dari gadget menjadi peluang untuk memasukkan nilai-nilai edukasi pembelajaran, training, dan latihan, termasuk gamifikasi di dunia pendidikan. Dengan penerapan gamifikasi diharapkan informasi pembelajaran dapat diserap dengan cara menyenangkan dan memotivasi seseorang memiliki jiwa berkompetisi dengan cara yang positif.
Gadget saat ini memang tak bisa lepas dari keseharian. Mulai dari sekadar bersosial media, urusan finansial, serta pembelajaran dan lainnya dapat diakses melalui gawai. Walaupun begitu, tetap harus ada batasan waktu dalam penggunaan touch screen. Karena sedikit banyak berpengaruh pada kesehatan. Bagaimana cara membatasi screentime ini? Yuk cari tahu melalui microlearning di aplikasi belajar online QuBisa:
0Comments
QuBisa © 2024. All rights reserved.