Memahami Personal Branding di Sekitarmu

Setiap orang membutuhkan personal branding. Terkadang, personal branding muncul tanpa disadari. Misalnya ketika kuliah, ada orang yang suka memimpin segala sesuatu, maka personal branding orang tersebut adalah suka berorganisasi. Ada juga orang yang gemar menekuni bidang seni. Jadi, personal brandingnya adalah pekerja kreatif. Tanpa disadari, kedua hal itu adalah personal branding yang diciptakan dalam diri seseorang.

Personal branding penting untuk berbagai aspek. Di dalam sebuah perusahaan, ketika ada penawaran suatu jabatan, maka perusahaan akan melihat karyawan yang personal brandingnya pas. Personal branding adalah citra yang dibangun seseorang untuk memperlihatkan keunikan yang dimiliki. Selain untuk mengungkapkan keunikan, personal branding juga membuat orang bisa mengidentifikasi kelebihan dan keahlian yang dimiliki.

Personal branding bisa diciptakan melalui media sosial. Menurut Asteria Elanda, Head of PR MRA Media, flexing di media sosial juga diperlukan untuk personal branding. Arti flexing adalah pamer, di mana seseorang menunjukkan kepemilikan atau pencapaian. Flexing tapi positif boleh dilakukan dengan menampilkan kenyataan yang ada. Sebagai pekerja media, Asteria Elanda mengungkapkan bahwa dirinya kerap kali melakukan flexing dan bertemu dengan berbagai relasi dalam hubungan kerja. Flexing dibutuhkan untuk membentuk personal branding dan menjaga networking. Networking adalah cara memelihara dan membangun jaringan dalam jangka panjang. 

Bagaimana cara membangun personal branding di media sosial? Anda bisa mengikuti berbagai kursus di aplikasi siap kerja QuBisa di bawah ini:

• Cara Membangun Personal Branding di Era Digital
• Aktif di Media Sosial untuk Membangun Personal Branding
• Contoh Membangun Profesional Personal Branding Yang Simpel Namun Efektif