7.6k views · 5 October, 2021
ITKM Widya Cipta Husada
Sekarang kita telah memasuki era society 5.0 disertai macam-macam disrupsi. Era disrupsi adalah era terjadinya perubahan besar-besaran karena bermunculan berbagai inovasi baru akibat kemajuan teknologi. Hal ini tentu saja membuat orang lebih banyak menggunakan teknologi dan digitalisasi dibandingkan cara konvensional.
Penting bagi kita untuk mempelajari bagaimana menggunakan berbagai aplikasi digital. Itu sebabnya, kita perlu menambah pengetahuan dengan menumbuhkan minat baca, mempelajari hal-hal baru, dan memahami bagaimana disrupsi mengubah industri. Dengan begitu akan memotivasi kita untuk menambah skill di bidang teknologi informasi, yang saat ini mengalami percepatan yang begitu pesat.
Era Society 5.0 akan semakin banyak disrupsi yang terjadi karena esensinya Society 5.0 akan memberikan solusi atas kebutuhan masyarakat saat ini. Kata disrupsi dikenalkan dalam buku The Innovator's Dilemma karya Clayton M. Christensen. Buku ini merupakan buku tentang disrupsi teknologi.
Dengan kemunculan teknologi yang membuat perubahan di berbagai bidang, seperti transportasi, akomodasi, informasi, banyak pula bidang lainnya yang mengalami disrupsi atau perubahan besar. Kemunculan aplikasi Uber, Facebook, Alibaba, bermacam-macam marketplace, Gojek dan lain-lain, telah mendisrupsi masyarakat sehingga menggeser kebiasaan masyarakat.
Di saat yang sama, pengusaha dan pelaku UMKM perlu sesegera mungkin mengubah model bisnis, terutama dalam penyampaian informasi ke masyarakat. Jika dulu beriklan cukup memanfaatkan halaman majalah dan surat kabar meski dengan biaya yang cukup mahal. Kini promosi dan iklan untuk menjangkau lebih banyak pelanggan bisa dilakukan cukup menggunakan media sosial dengan biaya yang jauh lebih murah, bahkan bisa gratis.
Apakah Anda pelaku usaha? Sudahkah Anda memanfaatkan teknologi informasi dalam berbisnis? Ayo tambah pengetahuan Anda dengan belajar bersama di aplikasi belajar online QuBisa.
0Comments
QuBisa © 2024. All rights reserved.