2.9k views · 22 March, 2022
Widyanti Tampubolon
Kata penghubung dalam bahasa Korea bisa Anda gunakan dalam bentuk lisan dan tulisan. Kata hubung wa dan gwa lebih sering digunakan dalam bentuk tulisan. Sementara kata penghubung rang dan irang umumnya dipakai dalam bentuk lisan. Arti lisan adalah suatu bentuk komunikasi unik yang dijumpai pada manusia menggunakan kata-kata. Yang diturunkan dari kosakata yang besar (kurang lebih 10.000), bersama dengan berbagai macam nama yang diucapkan melalui atau menggunakan organ mulut.
Ketahui contoh kata penghubung dalam bahasa lisan. Seperti dongsaengirang mwohaeyo, artinya kamu sedang apa dengan adik? Kata penghubung irang diletakkan di belakang kata dongsaeng karena huruf terakhirnya adalah konsonan, yaitu G. Dongsaeng artinya adik, mwohaeyo berarti sedang apa.
Ingatlah bahwa kata penghubung irang di sini memiliki arti dengan, bukan dan. Selain sering digunakan dalam bentuk lisan, kata penghubung rang atau irang dapat digunakan secara berulang. Contoh : sagwarang podorang sayo, sagwa artinya apel. Lalu podo artinya anggur dan sayo berarti membeli. Ketika digabungkan, memiliki arti membeli apel dan anggur.
Kata rang disematkan di belakang kata sagwa dan podo. Dalam hal ini kata penghubung rang dapat digunakan berulang-ulang apabila diucapkan secara lisan karena cenderung bersifat spontan. Dengan kata lain jarang sekali digunakan secara tulisan.
Ketahui juga penggunaan kata penghubung rang atau irang yang menggunakan kata akhiran imnida. Kata imnida biasanya diletakkan setelah kata benda sebagai bentuk penekanan. Contoh : bulgogirang kimchi imnida. Artinya bulgogi dan kimchi.
Tertarik dengan pembelajaran bahasa asing lainnya selain bahasa Korea? Ikuti terus microlearning dan kursus online gratis maupun kursus online berbayar seputar pembelajaran bahasa asing melalui platform belajar online QuBisa.
0Comments
QuBisa © 2024. All rights reserved.