5.2k views · 5 January, 2022
TOM MC IFLE
Sobat QuBisa, IQ keuangan memiliki arti “kecerdasan dalam mengelola keuangan”. IQ di ranah ini digunakan untuk mengukur kepintaran seseorang dalam hal keuangan, sedangkan EQ merupakan kecerdasan emosional seseorang terhadap keuangan. Agar lebih jelas perbedaan antara IQ dan EQ keuangan, baca uraian berikut ini.
Seseorang yang menghasilkan uang lebih banyak akan memiliki IQ keuangan lebih tinggi dan tergolong dalam IQ 1. Sebagai contoh, dua orang--sebut saja A dan B--memiliki latar belakang pendidikan yang sama, tetapi pendapatan A lebih banyak dibanding B. Maka, A memiliki IQ 1 lebih tinggi dibanding B.
Individu ini mampu melindungi uang dari predator uang, yaitu pajak. Bukan berarti orang yang pintar menggelapkan pajak, tetapi seseorang yang mampu mengefisiensi hartanya dari pajak. Ini tergolong individu yang memiliki IQ lebih tinggi. Ia juga rajin dan tepat waktu dalam membayar pajak. Artinya, tidak pernah memiliki tanggungan membayar tunggakan pajak.
Individu ini tergolong ke dalam IQ 3 karena memiliki kemampuan mengalokasikan uang untuk passive income maupun investasi. Makin tinggi seseorang mampu mengalokasikan uangnya untuk investasi dan pendapatan pasif maka ia tergolong ke dalam orang dengan level IQ 3 keuangan.
Individu yang bergaji sama, tetapi memiliki jumlah uang passive income lebih banyak, artinya ia memiliki IQ 3 keuangan lebih tinggi. Ini dengan syarat, IQ dan EQ-nya seimbang.
Leverage merupakan daya ungkit, yaitu keahlian memanfaatkan maupun menunjang investasi. Orang ini mampu mengembalikan hasil keuangan lebih tinggi dengan risiko yang sama sehingga ia tergolong ke dalam IQ 4 keuangan yang tinggi.
Sebagai contoh, A menginvestasikan uang sebesar 2 juta dengan nilai leverage 3% dan B menginvestasikan uang dengan jumlah yang sama, tetapi leverage-nya hanya 1% setiap bulan. Maka, A memiliki IQ 4 keuangan lebih tinggi dibanding B.
Seseorang tergolong ke dalam level IQ 5 keuangan apabila tingkat literasinya terhadap keuangan makin tinggi. Makin rajin ia menambah informasi keuangan maka makin tinggi pula IQ 5 keuangannya. IQ ini dapat dilatih dengan sering membaca buku, memainkan simulasi keuangan hingga mengikuti seminar.
Menunda kesenangan sesaat untuk mendapatkan kepuasan yang lebih. Hal ini merupakan kecerdasan EQ keuangan. Melihat dari beberapa poin di atas, EQ berperan untuk menahan diri seseorang bersifat konsumtif agar pintar menindaklanjuti uang dari hasil kerjanya.
Ia juga cerdas melindungi keuangan miliknya sehingga investasinya makin banyak dan literasi keuangan makin luas. Delay gratification membuktikan bahwa kecerdasan IQ dan EQ bisa mendatangkan uang dan saling berdampingan untuk menyeimbangkan.
Lakukan beberapa tips berikut untuk melatih delay gratification, seperti menghindari pertemuan dengan benda yang mengundang hasrat membelinya. Hal ini untuk mencegah kebablasan memenuhi keinginan.
Kedua, bayangkan keberuntungan yang akan didapat jika mampu menahan mengeluarkan uang lebih lama lagi. Kemudian, buat perbandingan antara benda tersebut dengan benda yang serupa dan lebih murah. Anda juga dapat melatihnya dengan melatih kesabaran sekaligus, seperti membiasakan mengantre, tidak menyalip saat berkendara dan sejenisnya.
Demikian perbedaan antara IQ dan EQ dalam mengelola dan mencetak uang. EQ keuangan terlihat sederhana, tetapi sangat berpengaruh pada IQ finansial. Intinya, cerdas saja tidak cukup. Anda juga harus mampu mengendalikan emosi agar tidak terjerumus ke dalam kerugian.
Selain pembelajaran di atas, simak pula video microlearning dengan tema literasi keuangan dan investasi di platform kursus online gratis maupun berbayar QuBisa berikut ini:
0Comments
QuBisa © 2024. All rights reserved.