Unduh Aplikasi QuBisa
15 point

Hal Unik Pada Perusahaan Start-Up Digital - Part 10

3.5k views · 27 December, 2021

Share
Sutanto Hartono

Sutanto Hartono

Perkembangan teknologi atau adanya transformasi digital membuat bisnis digital menjadi tren di kalangan masyarakat. Jadi tak heran sejak beberapa tahun terakhir banyak bermunculan bisnis start-up yang bergerak di bidang teknologi digital.

Perkembangan Perusahaan Start-Up dan Budaya Kerjanya

Bisnis start-up mulai marak di Indonesia sejak tahun 2013-2014. Ada beberapa hal unik yang perlu diketahui pada perusahaan start-up digital. Apakah itu? Ternyata adanya hubungan antara karyawan dan calon karyawan yang relatif akrab. Biasanya para pelaku bisnis start-up adalah kaum milenial di mana mereka bekerja sama dengan teman-temannya untuk membuat tim dalam mengembangkan bisnis mereka.

Budaya kerjanya pun sangat fleksibel, mulai dari penentuan jam kerja hingga cara berpakaian di kantor. Sangat berbeda dengan perusahaan konvensional yang cenderung kaku. Hal unik lainnya dalam menjalankan bisnis digital, data (big data) merupakan aset bagi perusahaan yang harus diolah sedemikian rupa. Sedangkan perusahaan dihadapkan pada tantangan terbatasnya jumlah lulusan di bidang IT. Maka sejak dini perusahaan harus bersifat agile atau lincah, karena perkembangan di bisnis digital bersifat dinamis.

Cara kerja perusahaan pun tidak hanya sekadar memberikan instruksi, tetapi juga dituntut untuk melibatkan para karyawan yang cenderung bersifat idealis. 

Pertimbangkan 5 Hal Ini Sebelum Melamar Kerja di Perusahaan Start-Up

Perusahaan start-up atau perusahaan yang baru dibangun dan masih tahap berkembang dalam mencari pasar, biasanya akan membuka banyak sekali lowongan kerja. Bagi orang-orang yang akan melamar kerja, tentu hal ini harus dipertimbangkan terlebih dahulu, sebelum benar-benar yakin untuk bergabung. Beberapa hal tersebut adalah sebagai berikut:

Mempertimbangkan Risiko

Poin yang pertama, sebagai pelamar kita harus mempertimbangkan terlebih dahulu terhadap risikonya. Hal tersebut dikarenakan, perusahaan start-up masih belum tentu akan bertahan lama, bisa saja hanya bertahan 6 bulan atau lebih cepat. Saat itu terjadi, tentu Anda harus bingung lagi mencari pekerjaan bukan?

Itu adalah risiko terburuknya. Anda juga perlu melihat risiko-risiko kecil lainnya, seperti tidak menemukan pasar, dan lain sebagainya. Hal tersebut dikarenakan, sebagai orang pertama yang bergabung dalam perusahaan baru, Anda juga memiliki tanggung jawab untuk bisa menjauhkannya dari risiko tersebut dan bekerja lebih keras.

Pastikan Gajinya

Pertimbangan kedua dalam melamar kerja di perusahaan start-up, Anda juga perlu memastikan soal gajinya. Hal ini berhubungan dengan poin pertama, di mana perusahaan start-up memiliki risiko yang sangat besar. Jadi, hal ini juga akan memengaruhi gaji yang nantinya Anda terima. Cara paling aman adalah dengan memastikan gajinya di awal.

Adanya komitmen di awal akan membuat Anda menjadi lebih aman, baik nanti perusahaan tersebut menjadi besar ataupun gagal untuk berkembang. Jika pihak perusahaan masih ragu pada saat melakukan negosiasi tersebut, lebih baik Anda tidak mengambilnya, karena hal tersebut sangat berisiko bagi Anda sebagai pekerja.

Cari Tahu Investornya

Perusahaan start-up biasanya mendapatkan dana untuk memulai usaha dari investor. Anda bisa melihat rekam jejaknya. Jika memang terlihat bagus, maka Anda bisa mencoba untuk bergabung. Jadi, sangat penting untuk menanyakan siapa yang menjadi investor dalam perusahaan start-up itu.

Investor di sini memiliki peran untuk memberikan dana untuk memulai bisnis start-up. Nantinya, saat bisnis ini sudah berkembang atau berhasil, investor akan berubah menjadi pemilik saham terbesar. Jadi, semua modal yang diberikan nantinya akan kembali lagi pada pemberi modal.

Siap Menghadapi Chaos

Perusahaan start-up sangat berbeda dengan perusahaan-perusahaan yang punya sistem kaku. Bagi Anda yang sebelumnya bekerja dengan perusahaan yang kaku, terorganisir dan tersegmentasi dengan baik, tentu memerlukan sebuah adaptasi lagi. Perusahaan start-up cenderung lebih fleksibel, dan selalu bereksperimen untuk mencapai keberhasilan.

Oleh karenanya, sebagai perusahaan baru dan masih meraba-raba untuk menemukan pasar, tentu akan menjadi pekerjaan yang sangat berat. Konflik internal atau chaos mungkin akan lebih sering terjadi, jadi Anda harus siap akan hal tersebut. Saat nantinya perusahaan berhasil, tentu Anda juga merasa bangga, meski yang paling diuntungkan adalah investor.

Nyaman dengan Perubahan

Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, perusahaan start-up harus fleksibel dan terus melakukan eksperimen pasar. Jika terjadi kegagalan pada strategi pertama, tentu perusahaan akan merubah strategi agar bisa mendapatkan pasar. Sebagai pekerja, Anda harus siap dengan setiap perubahan yang terjadi.

Bahkan perubahan bisa terjadi sangat cepat, mulai dari tugas, perencanaan proyek, struktur laporan dan deskripsi pekerjaan akan lebih berubah. Salah satu kuncinya adalah Anda harus bisa beradaptasi dengan cepat.

Itulah beberapa pertimbangan yang diperlukan bagi Anda yang ingin melamar kerja di perusahaan start-up. Jika ingin sukses tentu harus siap dengan semuanya, karena tidak ada yang mudah untuk meraih kesuksesan. Anda harus bisa mengikuti ritme dari perusahaan start-up yang akan Anda lamar, agar bisa mendapatkan kesuksesan.

Tertarik mempelajari tema seputar bisnis start-up dan bisnis digital lainnya? Yuk tonton juga video microlearning yang ada di aplikasi siap kerja QuBisa berikut ini:  

0Comments

no profile