5.7k views · 23 December, 2021
Nelly Mathias
Salah satu masalah yang sampai saat ini masih belum terentaskan adalah masalah tingginya angka pengangguran di Indonesia. Pengangguran adalah seseorang yang tidak memiliki pekerjaan. Masalah ini tentu disebabkan oleh beberapa faktor, ditambah lagi adanya pandemi covid-19. Dibalik semua itu, terdapat beberapa fakta pengangguran yang mengejutkan.
Menurut data statistik, jumlah pengangguran paling banyak adalah di usia 20 sampai 24 tahun. Tidak heran, karena pada usia ini adalah usia para remaja yang baru lulus sekolah ataupun dari perguruan tinggi. Pada tahun 2020, jumlah pengangguran pada kelompok ini 14,3 %, dan meningkat pada tahun 2021 per bulan Februari menjadi 17,66%.
Tidak hanya itu, peningkatan jumlah pengangguran sebenarnya juga terjadi pada semua kelompok usia, yaitu pada kelompok 25-29 tahun meningkat 2,26%, kelompok usia 30 sampai 34 tahun meningkat 4,94%, kelompok 35-39 tahun meningkat 3,74%, kelompok usia 40-44 tahun meningkat 3,55% dan kelompok usia 44-49 tahun meningkat 3,27%.
Bisa dilihat pada data di atas, disebutkan bahwa, jumlah pengangguran terbanyak adalah lulusan SMA dan perguruan tinggi. Hal ini bisa terjadi dikarenakan jumlah lowongan pekerjaan tidak sebanyak dengan jumlah lulusan baru, akibatnya terjadilah penumpukan pengangguran. Persoalan sosial ini menjadi PR bersama yang masih belum terpecahkan.
Bahkan para pengangguran tersebut didominasi oleh para lulusan SMK, ini tentu menjadi fakta pengangguran di Indonesia yang sangat mengejutkan. Lulusan SMK yang seharusnya memang disiapkan untuk langsung bekerja, namun nyatanya hal tersebut tidak sesuai harapan. Kurangnya lapangan pekerjaan adalah faktor utamanya.
Dampak dari adanya peningkatan jumlah pengangguran tentunya adalah pada kemiskinan. Menurut data statistik, jumlah penduduk miskin pada tahun 2020 adalah sebanyak 9,78% yang meningkat menjadi 10,14% di tahun 2021. Penduduk dengan kemiskinan ekstrem paling banyak tersebar di Pulau Jawa, paling tinggi berada di Jawa Tengah.
Fakta pengangguran selanjutnya adalah adanya persaingan di era pasar global. Semakin banyaknya perusahaan asing yang berdiri di Indonesia bukan berarti baik untuk. Jika Anda mengharapkan adanya lowongan pekerjaan, tentu hal tersebut sangat salah. Hal tersebut dikarenakan, pada pemilik perusahaan akan membawa pekerja sendiri dari negeri asalnya.
Tentunya, peran dari negara sangat dibutuhkan disini. Mulai dari regulasi dan langkah yang sesuai perlu untuk ditegakkan. Tujuannya adalah agar tidak ada lagi masyarakat yang miskin di negeri sendiri dan lingkungan kerja dapat tercipta dengan seimbang. Namun, penduduk juga harus disiapkan keterampilannya, agar mampu bersaing.
Tidak bisa dipungkiri, pandemi Covid-19 telah mengakibatkan berbagai macam dampak terhadap perekonomian negeri. Beberapa perusahaan bahkan mengalami kebangkrutan dan tentu akibatnya adalah terjadinya PHK atau Pemutusan Hubungan Kerja secara besar-besaran. Jenis pekerjaan yang paling besar mengalami kebangkrutan adalah sektor non pertanian.
Jumlah pengangguran selama masa pandemi pun meningkat drastis, hal ini menjadi tekanan besar pada sektor Ketenagakerjaan di Indonesia. Jumlah tersebut kini mencapai 9,77 juta penduduk di usia kerja yang kehilangan pekerjaannya karena pandemi Covid-19. Ditambah lagi adanya varian baru yang sudah muncul di Indonesia.
Jadi itulah tadi beberapa fakta pengangguran di Indonesia yang masih menjadi masalah sosial yang sulit diselesaikan. Kesadaran pribadi tentu sangat dibutuhkan, salah satunya adalah untuk melakukan inovasi dan terus berkreasi. Tujuannya, agar bisa membuka usaha baru dan menciptakan lapangan kerja yang baru.
Sobat QuBisa dapat mempelajari tentang fakta pengangguran di Indonesia selengkapnya dengan menyimak hingga akhir video microlearning yang dibawakan oleh Nelly Mathias, diatas.
Dalam aplikasi siap kerja QuBisa, Anda juga dapat mempelajari banyak kursus online gratis dan kursus online berbayar biaya terjangkau seputar career development sebagai persiapan memasuki dunia kerja:
0Comments
QuBisa © 2025. All rights reserved.