2.1k views · 9 September, 2021
GML Performance Consulting
Pada video microlearning ini, sobat QuBisa akan diajak untuk melihat data distribusi serangan kejahatan siber atau attack distribution di kuartal 1 tahun 2020 secara global, mendunia.
Cybercrime yang memiliki presentase paling banyak adalah serangan malware, disusul account hijacking yang berhubungan dengan targeted attack. Mengapa bisa begitu? Serangan siber mengancam selama pandemi akibat diberlakukannya bekerja dari rumah. Saat Anda bekerja dari rumah, tentu saja Anda menggunakan device atau perangkat sendiri untuk terhubung ke server kantor.
Ketika admin atau cybersecurity yang dimiliki kantor kurang mumpuni, di sanalah kebocoran data bisa terjadi. Tak hanya serangan malware, account hijacking, dan targeted attack. Serangan siber yang mengancam selama pandemi ini pun bisa saja berupa DDos, malicious spam, dan lain sebagainya yang mengancam keamanan data dan memungkinkan pencurian data perusahaan melalui individual.
Ya, pada presentase target distribution dalam video ini pun dibahas, jika target utama kejahatan siber di tahun 2020 adalah individual. Padahal di tahun-tahun sebelumnya, target cybercrime adalah goverment dan public administration. Pergeseran target serangan siber ini tentu bukan tanpa alasan. Hal ini dipicu karena secara individu, terkadang Anda bisa saja lupa jika perangkat yang terhubung ke internet merupakan sumber atau celah keamanan siber.
Jangan lewatkan pembahasan menarik lainnya terkait cybersecurity dan kejahatan siber di aplikasi belajar online QuBisa melalui kursus online gratis maupun webinar online agar Anda terhindar dari korban kebocoran data:
0Comments
QuBisa © 2024. All rights reserved.