Definisi Sabar

Menata hati terkadang menjadi pekerjaan yang sulit karena banyak aspek yang harus ditanamkan dalam diri. Jika dilihat dari sisi psikologi positif, aspek-aspek itu di antaranya sabar, syukur, ikhlas, dan memaafkan. Bersabar menjadi poin pertama untuk belajar menata hati. Mengapa kita harus memiliki sifat sabar?

Definisi sabar dalam psikologi mengikuti kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), yaitu sabar adalah tahan menghadapi cobaan. Artinya, tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tenang dan tidak tergesa-gesa. Cobaan yang dimaksud tidak hanya cobaan yang menyedihkan, tetapi juga cobaan berupa kesenangan. Saat ini, banyak orang yang gagal bersabar ketika mendapatkan cobaan berupa kesenangan. Hal ini ternyata bisa mempengaruhi mental health atau kesehatan mental.

Kesenangan tak jarang membuat orang lupa, terbawa nafsu, dan memutuskan segala sesuatu secara terburu-buru, sehingga pada akhirnya bisa menyebabkan dampak yang tidak diinginkan. Ada juga ujian yang tidak menyenangkan yang sudah pasti tantangannya lebih terasa. Kita harus sabar agar kita bisa menerima suatu keadaan, bisa legowo menghadapi suatu hal yang tidak kita inginkan.

Belum mendapatkan pekerjaan, jatuh sakit, permasalahan rumah tangga, banyak hal yang akhirnya menguji kesabaran kita. Di setiap perjalanan hidup manusia, tentunya akan selalu ada ujian dan cobaan yang bergilir. Meski begitu, perbedaan ujian dan cobaan sama-sama tujuannya untuk membuat kita jauh lebih sabar.

Bagaimana cara melatih diri untuk bersabar? Anda bisa mengikuti berbagai kursus online gratis yang tersedia di aplikasi QuBisa untuk mengembangkan diri Anda, seperti:

• 10 Cara Meningkatkan Ketahanan Emosi
• Menjaga Kesehatan Mental dan Bersabar, Kunci Menghadapi Mom Shaming
• Butuh Kesabaran untuk Berinteraksi dengan Individu Autistik