Contoh Paragraf Deduktif dan Induktif

Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan utamanya berada di awal paragraf. Contoh paragraf deduktif: 

Banjir sudah menjadi hal yang biasa di Kota Jakarta. Bencana banjir tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, sungai atau saluran-saluran irigasi tidak berfungsi dengan baik. Kedua, pendangkalan sungai dan sulitnya proses normalisasi sungai. Ketiga, kurang pedulinya warga dan para pengusaha terhadap lingkungan dengan budaya mereka membuang sampah dan limbah di sungai. Terakhir, pembangunan gedung, jalan, dan bangunan lainnya yang membuat tanah susah menyerap air. Selain itu, pepohonan hijau juga menjadi berkurang dan menyebabkan keseimbangan alam terganggu sehingga menjadi banjir.

Pada paragraf di atas, yang menjadi ide pokok adalah penyebab banjir di ibu kota Jakarta. Sementara kalimat utama berada pada kalimat, “Banjir sudah menjadi hal yang biasa di Kota Jakarta. Bencana banjir tersebut disebabkan oleh beberapa faktor.”

Kemudian, kalimat penjelas adalah hal-hal yang menyebabkan bencana banjir itu terjadi. Setelah mempelajari paragraf deduktif, bagaimana dengan paragraf induktif? Paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan utamanya berada di akhir paragraf. Contoh paragraf induktif:

Setelah hasil tes ulangan semester dibagikan, nilai mata pelajaran Zainal sangat beragam. Matematika mendapatkan nilai 89, bahasa Indonesia 95, PKn 95, bahasa Inggris 94, PAI 89, PJOK 87. Tidak ada satu mata pelajaran pun yang harus diulang Zainal. Bisa dikatakan Zainal adalah anak yang pandai di kelasnya.

Pada paragraf di atas, yang menjadi ide pokok adalah Zainal merupakan anak yang pandai. Sementara kalimat utama berada pada kalimat, “Bisa dikatakan Zainal adalah anak yang pandai di kelasnya.” Kemudian kalimat penjelas berada pada di paragraf awal, yakni “Setelah hasil tes ulangan semester dibagikan, nilai mata pelajaran Zainal sangat beragam. Matematika mendapatkan nilai 89, bahasa Indonesia 95, PKn 95, bahasa Inggris 94, PAI 89, PJOK 87.”

Itulah contoh paragraf deduktif dan paragraf induktif. Anda bisa mempelajari jenis-jenis paragraf lainnya lewat kursus online di aplikasi QuBisa. Simak juga tiga rekomendasi microlearning berikut ini yang tak kalah menarik:

• Mengapa Kita Membutuhkan Pembelajaran Berbasis Simulasi Permainan
• Tips Memilih Topik untuk Pembelajaran E-learning
• Mengapa Pembelajaran yang Tangkas (Learning Agility) sangat Dibutuhkan saat ini?