Coaching vs Training, Pilih Strategi Tepat Dalam Mengembangkan Tim

Jika Anda ingin membuat roadmap mengenai people development di dalam sebuah korporasi, ada baiknya sedikit mundur ke belakang atau sedikit naik ke atas. Apa sebetulnya yang diinginkan oleh perusahaan di mana Sobat QuBisa berada? Anda perlu mengetahui apa yang ingin dicapai perusahaan atau organisasi jika bukan perusahaan profit, tujuannya ingin ke mana.

Pada umumnya di perusahaan-perusahaan besar, mereka melihat balanced scorecard. Balanced scorecard adalah metode pengukuran hasil kerja yang digunakan oleh sebuah perusahaan. Kalau dulu orang selalu ingin mencapai profit sebesar-besarnya, tumpuannya itu ada pada finansial saja.

Belakangan orang mulai ingin keseimbangan. Jadi selain fokus di finansial, mereka juga melihat apa yang menjadi keunggulan di dalam memuaskan pelanggan. Customer itu juga merupakan bagian dari capaian yang ingin dipentingkan oleh perusahaan.

Lalu, apa itu coaching? Coaching adalah hubungan kemitraan antara coach dan individu yang dijalin melalui proses kreatif untuk memaksimalkan potensi personal dan profesional dirinya. Terkadang ada juga pekerja yang menjalani coaching padahal tidak perlu dicoaching. Itu sebenarnya bukan coaching, tapi memberikan feedback performance biasa.

Dalam kapasitasnya sebagai atasan, dia memberikan feedback. Itu biasa dilakukan di performance appraisal atau kadang-kadang belum sampai performance appraisal di perjalanannya sudah dicoaching. Sementara itu, training adalah suatu proses kepada karyawan untuk mendapatkan kemampuan dasar yang diperlukan dalam mengerjakan tugas atau pekerjaan mereka.

Itulah perbedaan coaching dan training. Anda bisa mempelajari lebih jauh tentang keduanya dengan mengikuti ragam e-learning yang tersedia di platform belajar online QuBisa, di bawah ini:

• Proses Rekrutmen Management Training
• Tips Sukses Menjalankan Sesi Coaching
• Cara Mengembangkan Pola Pikir yang Tepat Agar Selalu Lebih Baik