5.7k views · 27 December, 2021
dr. Helsa Amalia
Bekerja sering kali membuat sebagian orang melupakan waktu makanan, jumlah asupan makanan yang dikonsumsi, hingga lupa waktu istirahat dan mengalami stres. Hal-hal tersebut tanpa Anda sadari bisa memicu gejala dispepsia atau maag. Mulanya gejala ringan dan masih Anda abaikan. Namun, Anda harus mewaspadai gejala lanjutannya yang ditandai dengan munculnya alarm symptoms.
Alarm symptoms adalah tanda bahaya pada penyakit maag atau dispepsia. Di mana jika Anda sudah mengalami gejala atau tanda-tandanya, Anda harus segera memeriksakan diri ke pusat kesehatan, rumah sakit, atau dokter.
Sobat QuBisa dapat mempelajari lebih jelas mengenai alarm symptoms dengan menyaksikan hingga akhir rangkaian video microlearning diatas, pada paltform belajar online QuBisa. Selanjutnya, kenali lebih dalam tentang penyakit dispepsia dan maag lewat artikel di bawah ini.
Ada 2 jenis penyakit maag yang harus Anda ketahui sebagai berikut:
Ketika penyebab gangguan pencernaan sudah jelas, maka itu dinamakan dispepsia organik. Misalnya ada tukak lambung (ulkus peptikum),radang lambung (gastritis), kanker lambung (stomach cancer). Dispepsia organik jarang terlihat pada usia muda, tetapi lebih sering terjadi pada orang berusia di atas 40 tahun.
Dispepsia fungsional terjadi bila penyebab sakit maag tidak diketahui atau berdasarkan pemeriksaan gastroenterologi konvensional belum ditemukan kelainan atau kerusakan organik berikut penyakit-penyakit sistemik.
Dispepsia fungsional memiliki gejala seperti merasa perut sangat penuh setelah makan. Cepat kenyang padahal belum menghabiskan makanan. Sensasi terbakar di perut (terasa dalam 3 bulan terakhir). Dispepsia fungsional terbagi menjadi dua, yaitu postprandial distress syndrome dan epigastric pain syndrome.
Sakit maag merupakan istilah bagi masyarakat pada umumnya, sementara dalam istilah kedokteran, sakit maag disebut sindrom dispepsia. Selain itu, maag juga sering kali disamakan dengan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) karena gejalanya yang hampir serupa. Padahal, antara dispepsia dan GERD itu berbeda
Maag adalah istilah yang menggambarkan ketidaknyamanan atau keluhan nyeri yang disebabkan oleh masalah pencernaan. Sementara GERD adalah kondisi di mana cairan asam lambung mengalir naik ke kerongkongan (esofagus) sampai ke mulut. Nah, orang dengan gejala dispepsia mungkin saja mengalami gejala GERD.
Meskipun begitu, keduanya benar-benar berbeda, begitupun tata cara mengobatinya. Jika ciri-ciri maag lebih pada perut terasa penuh saat makan, setelah makan. Kemudian perut terasa tidak nyaman setelah makan selama beberapa waktu, ulu hati terasa sakit, buang angin dan sendawa, perut kembung, hingga mual dan muntah.
Sementara pada GERD ciri-cirinya terlihat dari dada terasa terbakar setelah makan, terutama di malam hari. Makanan atau asam lambung naik ke kerongkongan, nyeri dada, sulit menelan, dan perasaan mengganjal di kerongkongan.
Ingin semakin aware terhadap kesehatan secara umum atau general health, baik itu secara fisik maupun mental? Jika begitu, sangat tepat untuk mempelajari kursus online gratis dan kursus online berbayar biaya terjangkau lainnya di aplikasi belajar online QuBisa:
0Comments
QuBisa © 2024. All rights reserved.