Unduh Aplikasi QuBisa
15 point

3 Tahapan Dalam Interview Kerja: Persiapan Diri

6.1k views · 7 January, 2022

Share
Nelly Mathias

Nelly Mathias

Ketika sedang melamar pekerjaan, banyak dari kita yang belum bisa menaklukan sesi interview dengan hasil yang cemerlang. Padahal segala sesuatunya sudah dipersiapkan dengan matang, tetapi karena mungkin merasa grogi dan akhirnya menjadi kurang percaya diri, tidak jarang upaya yang kita lakukan berujung pada kegagalan. 

Wawancara termasuk salah satu tahapan melamar kerja yang menentukan Anda diterima sebagai calon karyawan atau tidak. Jadi, ketika Anda akan menghadiri interview, ada beberapa hal yang harus Anda lakukan. Mulai dari tahapan persiapan, pelaksanaan, hingga follow up.

Umumnya kita lebih berfokus pada tahap pelaksanaan, seputar bagaimana cara menghadapi pertanyaan interviewer, memakai pakaian apa, naik kendaraan apa ke lokasi wawancara, dan lainnya. Sementara tahapan persiapan dan follow up justru tidak dilakukan atau bahkan terlupakan.

Hal yang Harus Dipersiapkan Sebelum Menghadiri Wawancara

Sebelum menghadiri interview kerja, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan dan persiapkan, seperti:

  • Mental dan pikiran positif
  • Portofolio kinerja dan sosial
  • Personal branding
  • Membersihkan media sosial Anda dari hal-hal negatif

Untuk lebih jelasnya, Anda bisa menemukan jawabannya dari microlearning ini.

Tips Membuat Portofolio Kerja yang Menarik dan Profesional

Di era persaingan melamar pekerjaan yang semakin ketat saat ini, melampirkan Curriculum Vitae atau CV saja tentu tidak cukup untuk membuat Anda mampu memenangkan persaingan. Anda perlu memberikan informasi yang lebih detail terkait pengalaman, pencapaian hingga kemampuan dan potensi diri yang dimiliki dalam sebuah portofolio, sehingga lebih berpeluang mendapatkan panggilan interview.

Apa yang dimaksud dengan portofolio? Portofolio adalah dokumen berisi riwayat pengalaman kerja Anda selama mengikuti suatu organisasi (untuk fresh graduate) atau pengalaman kerja, pencapaian yang berhasil Anda raih, hingga kumpulan hasil karya Anda.

Untuk membuat portofolio yang menarik, Anda harus menyesuaikannya dengan pekerjaan yang ingin dilamar, sehingga isinya bisa menunjukkan kompetensi, serta kualitas diri Anda kepada perusahaan atau recruiter. Berikut beberapa tips yang bisa Anda coba.

Mengetahui Apa yang Ingin Anda Tunjukkan

Sebelum membuat portofolio, Anda harus tahu dulu apa yang ingin Anda perlihatkan pada perusahaan yang dilamar. Pilihlah beberapa hasil karya terbaik yang sesuai dengan posisi yang Anda lamar serta menunjukkan kompetensi terbaik Anda.

Contohnya saja, Anda ingin melamar sebagai content writer, maka Anda bisa membuat portofolio yang mencantumkan skills Anda yang berhubungan dengan posisi pekerjaan tersebut. Misalnya saja kemampuan dalam menggunakan tools menulis, seperti KBBI, penulisan imbuhan yang benar, bisa memeriksa plagiarisme, lalu pengalaman bekerja Anda sebelumnya di bidang yang sama.

Selain itu, jangan lupa cantumkan contoh tulisan yang pernah Anda buat atau sudah dipublikasikan di media tertentu.

Membuat Beberapa Kategori untuk Menyusun Informasi

Portofolio umumnya merupakan kumpulan dari beberapa dokumen, sehingga Anda perlu membuat beberapa kategori agar bisa mengelompokkon informasi. Jadi, memudahkan perekrut untuk melihatnya. Misalnya saja mengelompokkan pernyataan pribadi, pengalaman organisasi atau pengalaman kerja, contoh karya yang pernah Anda buat, sertifikat, dan referensi.

Untuk pernyataan pribadi, Anda bisa meletakkannya di lembar awal portofolio. Isinya hampir mirip seperti CV, tepat dibuat dengan versi lebih ringkas. Biasanya menjelaskan riwayat pendidikan terakhir, kelebihan Anda, serta hal-hal yang menjadi minat Anda.

Pada lembar berikutnya, barulah Anda bisa mencantumkan pengalaman kerja. Jelaskan secara detail mengenai hal apa saja yang sudah pernah Anda kerjakan. Setelah itu, Anda bisa melampirkan contoh hasil karya terbaik Anda. Jika melamar sebagai content writer, Anda bisa melampirkan contoh tulisan yang pernah dibuat, serta sertifikat penghargaan terkait karya tulis yang pernah memenangkan suatu kompetensi.

Sebagai lembar penutup portofolio Anda, Anda bisa melampirkan referensi atau testimoni karya yang pernah Anda buat. Hal ini bertujuan untuk menghindari penilaian secara subjektif. Dari mana Anda bisa mendapatkan penilaian ini? Mintalah penilaian dari rekan kerja, atasan, atau klien yang pernah memakai jasa Anda.

Membuat Visual yang Menarik

Selain isi, desain portofolio pun harus Anda pertimbangkan. Jangan sampai terlalu berlebihan dengan memberikan banyak ornamen dan paduan warna pada desain portofolio Anda. Ini bisa mengganggu perhatian recruiter. Buatlah desain yang sederhana, menarik, nyaman dipandang dan to the point. Selain itu, jika melamar secara online, Anda pun bisa membuat website khusus yang menampung portofolio Anda.

Masih banyak tips interview kerja di aplikasi belajar online QuBisa yang bisa Anda pelajari dan aplikasikan. Berikut beberapa microlearning yang bisa Anda simak:

0Comments

no profile