1.7k views · 17 December, 2021
Yaser Taufik Syamlan
Di dalam sebuah bisnis, keberadaan manajemen modal kerja menjadi salah satu faktor penting perusahaan karena menunjang kelancaran operasional usaha. Itulah sebabnya, adakalanya perusahaan membutuhkan tambahan dana atau pembiayaan modal kerja (working capital). Tujuan pembiayaan ini berguna sebagai “bahan bakar” baik untuk peralatan, biaya operasional harian, pengembangan, dan sebagainya.
Manajemen modal merupakan suatu pengaturan maupun sistem pengelolaan modal dalam bidang bisnis, sehingga seringkali perusahaan melakukan berbagai macam cara demi menghasilkan permodalan yang efektif dan efisien.
Perlu Anda ketahui, ada beragam manfaat pengelolaan modal bisnis, di mana penambahan modal juga menjadi investasi perusahaan untuk jangka waktu pendek, seperti perencanaan menggunakan sekuritas, piutang, kas, hingga memastikan ketersediaan dana. Adapun terkait perencanaan dilakukan dalam bentuk perhitungan aktiva lancar, modal bersih, hutang lancar, dan masih banyak yang lain.
Bukan hanya sekadar merencanakan pendanaan perusahaan, tetapi penting juga memperhatikan konsep dari investasi modal kerja. Ada 3 konsep modal kerja yang perlu Anda ketahui:
Konsep ini mengacu pada jumlah aktiva lancar atau istilah lainnya adalah Gross Working Capital (modal kotor). Pemberlakuannya ditujukan untuk mencukupi kebutuhan perusahaan terkait dana operasional dalam jangka waktu yang pendek.
Ada juga konsep kualitatif, yang mengacu pada permodalan berdasarkan kelebihan maupun selisih jumlah aktiva lancar atas kewajiban lancar dari perusahaan. Sedangkan jumlah aktiva lancar yang dimaksud bersumber dari pemilik bisnis. Berdasarkan hal ini, maka konsep kualitatif juga biasa disebut sebagai Net Working Capital.
Terakhir, ada konsep fungsional yang lebih menekankan fungsi atas dana suatu perusahaan. Yang mana nantinya akan ditujukan untuk meraih laba maupun pendapatan bisnis yang menjadi pemasukan utama perusahaan.
Sehingga untuk mencapai peningkatan laba perusahaan, maka Anda bisa menggunakan dana perusahaan, untuk membuat suatu kegiatan yang mendorong peningkatan penghasilan dan laba yang lebih tinggi.
Terkait penggunaan modal, hal ini mengacu pada berbagai aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk pengeluaran. Berikut ini beberapa pengeluaran keuangan atas penggunaan modal kerja yang sering dilakukan.
Ada pun pengeluaran anggaran perusahaan seperti yang disebutkan di atas, ditujukan untuk mendapatkan kembali return atau pendapatan perusahaan. Pendapatan ini bisa diperoleh dari hasil penjualan barang maupun jasa sebagai produk dari perusahaan.
Lalu bagaimana cara menghitung kebutuhan modal kerja? Yuk simak microlearning diatas untuk mempelajari tentang 3 metode menghitung kebutuhan modal kerja yang akan sangat berguna bagi pengadaan dana dan pengembangan usaha Anda.
Pada aplikasi belajar online QuBisa, Anda juga dapat mengetahui lebih banyak lagi tentang keuangan dan bisnis dalam kursus online gratis dan kursus online berbayar biaya terjangkau, di bawah ini:
0Comments
QuBisa © 2024. All rights reserved.